babi

Tragedi di Atap Sumatera Barat: Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Pesagi Berhasil Dievakuasi

Gunung Pesagi, yang dikenal sebagai titik tertinggi di Provinsi Sumatera Barat, kembali menjadi sorotan. Namun kali ini bukan karena keindahannya, melainkan peristiwa tragis yang menimpa seorang pendaki. Seorang pria muda dilaporkan meninggal dunia saat berada di puncak gunung tersebut pada akhir pekan lalu.

Menurut informasi yang dihimpun dari tim SAR dan pihak berwenang, korban bersama beberapa rekannya memulai pendakian dari jalur resmi pada Sabtu pagi. Mereka sempat menginap di pos terakhir sebelum melakukan summit attack ke puncak pada Minggu dini hari. Namun, tak lama setelah mencapai puncak, korban mengalami sesak napas dan pingsan.

Rekan-rekan korban sempat berusaha memberikan pertolongan pertama, namun kondisi korban semakin memburuk. Karena keterbatasan alat dan medan yang berat, upaya penyelamatan mandiri tidak membuahkan hasil.


Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan

Setelah menerima laporan dari tim pendaki lain, tim Basarnas dan relawan lokal langsung dikerahkan. Evakuasi dimulai pada Minggu sore dan berlangsung selama lebih dari 12 jam. Tim harus menempuh jalur curam dan licin dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Meski menghadapi berbagai rintangan, proses evakuasi akhirnya berhasil dilakukan pada Senin pagi. Jenazah korban dibawa turun ke pos pendakian dan kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Koordinator lapangan SAR menyebut bahwa evakuasi ini menjadi salah satu yang paling menantang dalam beberapa bulan terakhir. Selain karena medan ekstrem, faktor cuaca dan keterbatasan sinyal komunikasi juga menyulitkan koordinasi di lapangan.


Respons Keluarga dan Pihak Berwenang

Keluarga korban menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini. Mereka juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pencarian dan evakuasi, termasuk tim SAR, relawan, dan pendaki lainnya yang sigap memberi informasi.

Sementara itu, pihak kepolisian dan pengelola jalur pendakian Gunung Pesagi berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh. Mulai dari pengecekan ulang jalur pendakian hingga edukasi keselamatan bagi calon pendaki akan diperketat untuk mencegah kejadian serupa.


Pentingnya Persiapan Fisik dan Mental Saat Mendaki

Peristiwa ini kembali mengingatkan kita bahwa mendaki gunung bukan sekadar soal hobi atau tantangan. Diperlukan persiapan fisik yang matang, pengecekan kesehatan, dan peralatan yang memadai untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.

Dokter setempat menambahkan bahwa perubahan suhu ekstrem di ketinggian dan kelelahan bisa menjadi pemicu masalah pernapasan atau gangguan jantung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan tertentu.


Kesimpulan: Gunung Memang Indah, Tapi Jangan Lupa Waspada

Gunung Pesagi memang menyimpan panorama yang menakjubkan, namun tetap menyimpan risiko bagi siapa pun yang kurang persiapan. Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian.