POGI Tegas Awasi Kasus Pelecehan Seksual Dokter di Garut, Janji Kawal Hingga Tuntas

Produkasli.co.idGarut, Indonesia – Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menyatakan sikap tegas terhadap dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter spesialis kandungan di Garut. Organisasi profesi ini menyatakan akan mengawal proses hukum hingga tuntas, serta memastikan bahwa korban mendapatkan perlindungan dan keadilan.

Kasus ini mencuat ke publik setelah seorang pasien perempuan melaporkan bahwa ia menjadi korban pelecehan seksual saat menjalani pemeriksaan medis. Dugaan tindakan tidak senonoh tersebut dilakukan oleh seorang dokter kandungan berinisial “DR”, yang saat ini sudah diamankan pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

POGI: Tidak Ada Tempat untuk Pelaku Pelecehan Seksual

Dalam konferensi pers yang digelar pada awal pekan ini, Ketua Umum POGI, Dr. Ari Kusuma, SpOG, menegaskan bahwa organisasi tidak akan mentolerir tindakan asusila dalam bentuk apapun, apalagi jika dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki tanggung jawab moral dan etika yang tinggi.

“Kami mengecam keras tindakan tidak etis yang diduga dilakukan oleh salah satu anggota profesi kami. POGI mendukung penuh proses hukum dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk memastikan kasus ini tidak berakhir begitu saja,” ujarnya.

Dr. Ari juga menyampaikan bahwa POGI akan membentuk tim investigasi internal untuk mengkaji latar belakang dan riwayat profesional dokter yang bersangkutan. Ia menambahkan bahwa organisasi siap memberikan sanksi etik yang tegas apabila terbukti bersalah.

Janji Kawal Hingga Tuntas

POGI juga memberikan komitmen untuk mendampingi korban dan keluarganya selama proses hukum berlangsung. Selain itu, organisasi ini juga akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan dan standar pelayanan di bidang kebidanan dan kandungan, guna mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.

“Ini bukan hanya tentang satu kasus, tapi tentang menjaga kepercayaan publik terhadap profesi dokter. Kami berjanji untuk mengawal kasus ini hingga selesai dan memastikan keadilan ditegakkan,” tambah Dr. Ari.

Kepolisian: Proses Penyidikan Terus Berjalan

Pihak Kepolisian Resort Garut menyatakan bahwa mereka sudah menerima laporan resmi dan tengah melakukan penyidikan mendalam. Beberapa barang bukti telah diamankan, dan sejumlah saksi, termasuk tenaga medis lain yang berada di lokasi saat kejadian, telah dimintai keterangan.

Kapolres Garut, AKBP Rio Wahyu Anggoro, menyebutkan bahwa kasus ini menjadi perhatian khusus karena menyangkut integritas profesi medis serta perlindungan terhadap hak pasien.

“Kami bekerja dengan cepat namun tetap hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan prosedur. Setiap tindakan akan berdasarkan bukti dan sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Masyarakat Diminta Waspada dan Berani Melapor

Kasus ini memicu reaksi luas di media sosial dan masyarakat, terutama di kalangan perempuan yang merasa khawatir atas keselamatan mereka saat menjalani pemeriksaan medis. Beberapa organisasi perempuan dan LSM lokal mulai memberikan pendampingan dan membuka posko pengaduan untuk mendorong korban lain, jika ada, agar berani berbicara.

POGI juga mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan dugaan pelanggaran etika atau pelecehan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pelaporan bisa dilakukan melalui kanal resmi organisasi profesi atau langsung ke pihak berwenang.

Penutup

Kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter di Garut menjadi momentum penting bagi dunia kesehatan di Indonesia untuk lebih memperketat pengawasan dan menegakkan kode etik profesi. Komitmen POGI untuk mengawal kasus ini hingga tuntas memberikan harapan bahwa keadilan tetap menjadi prioritas utama dalam pelayanan medis.

Dengan pengawasan ketat dan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan profesi kedokteran tetap menjadi simbol kepercayaan dan integritas.