produkasli.co.id – Kasus penipuan berkedok pinjaman online (pinjol) kembali mencuat setelah polisi mengungkapkan modus licik yang dilakukan oleh seorang wanita bernama Anggraeni. Ia diduga berhasil memperdaya sebanyak 195 korban dengan menjanjikan pinjaman uang cepat melalui aplikasi pinjol palsu. Akibat perbuatannya, total kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp 2,6 miliar.
Anggraeni, yang selama ini berprofesi sebagai seorang pekerja lepas, menggunakan kecanggihan teknologi untuk menipu orang-orang yang membutuhkan uang dengan cara yang sangat terorganisir. Modusnya adalah mengiming-imingi para korban dengan pinjaman yang mudah dan bunga ringan, namun setelah korban melakukan pendaftaran dan transfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi, pinjaman yang dijanjikan tidak pernah terealisasi.
Berdasarkan pengakuan korban, sebagian besar dari mereka baru mengetahui bahwa aplikasi yang digunakan Anggraeni adalah palsu setelah beberapa hari tidak ada kabar. Beberapa korban bahkan terus dipaksa membayar biaya tambahan dengan alasan proses pinjaman belum selesai.
Penyidik menyatakan bahwa Anggraeni tidak hanya mengelola satu aplikasi pinjol palsu, melainkan beberapa aplikasi yang didaftarkan dengan identitas berbeda. Hal ini menunjukkan tingkat perencanaan yang matang dalam menjalankan aksinya.
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih layanan pinjaman online.
