Produkasli.co.id – Pada tahun 2025, dunia pendidikan di Indonesia dihadapkan pada perdebatan mengenai kebijakan terkait study tour bagi siswa. Baru-baru ini, Andra Soni, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, mengeluarkan kebijakan yang melarang sekolah-sekolah di wilayah tersebut untuk mengadakan study tour ke luar Banten, meskipun Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Indonesia sebelumnya memberikan izin untuk kegiatan tersebut. Kebijakan ini mengundang perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi, baik dari kalangan orang tua, siswa, hingga pihak sekolah.
Alasan Kebijakan Andra Soni
Kebijakan ini dikeluarkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan keselamatan, efektivitas pendidikan, serta kesejahteraan siswa. Andra Soni menyatakan bahwa keputusan ini didasarkan pada kondisi terkini di Banten, yang memerlukan perhatian lebih terhadap penguatan pendidikan di tingkat daerah, serta pemaksimalan penggunaan sumber daya pendidikan yang ada di dalam provinsi.
Menurut Andra, selama ini banyak sekolah yang lebih memilih mengadakan study tour ke luar Banten, meskipun ada banyak destinasi pendidikan yang sudah tersedia di dalam wilayah tersebut. Hal ini, menurutnya, tidak hanya menghabiskan anggaran yang besar, tetapi juga berisiko bagi keselamatan siswa selama perjalanan, terutama yang melibatkan perjalanan jauh.
“Study tour adalah kegiatan yang baik untuk memperkenalkan siswa pada berbagai pengalaman di luar lingkungan sekolah. Namun, kita juga harus memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak menambah beban orang tua dan sekolah, serta menjamin keamanan para siswa,” kata Andra dalam sebuah wawancara.
Pertimbangan Keamanan dan Efektivitas Pendidikan
Selain faktor anggaran dan keselamatan, Andra Soni juga menyoroti aspek pendidikan dalam kebijakan ini. Ia berpendapat bahwa dengan memilih destinasi study tour di dalam Banten, sekolah dapat lebih fokus pada tujuan edukatif yang diinginkan. Sejumlah lokasi di Banten, seperti situs sejarah, taman nasional, dan pusat-pusat budaya, menyediakan berbagai peluang untuk pembelajaran yang tak kalah menarik dan bermanfaat bagi perkembangan siswa.
“Penting bagi kita untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada, terutama dalam rangka mendukung kurikulum dan tujuan pendidikan yang ada di daerah ini,” tambah Andra. Ia berharap kebijakan ini akan mendorong sekolah untuk lebih kreatif dalam merancang kegiatan yang tidak hanya memperkenalkan siswa pada tempat-tempat baru, tetapi juga relevan dengan pembelajaran yang mereka terima di sekolah.
Reaksi Terhadap Kebijakan Andra Soni
Tentu saja, kebijakan ini tidak lepas dari kritik dan dukungan. Beberapa orang tua mengungkapkan rasa kecewa mereka karena harus membatalkan rencana study tour anak-anak mereka ke luar Banten yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Mereka merasa bahwa study tour ke luar daerah bisa memberikan pengalaman yang lebih beragam dan mendalam bagi anak-anak mereka.
Namun, ada juga pihak yang mendukung kebijakan ini, terutama dari kalangan pendidik. Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini membantu sekolah untuk lebih fokus pada kualitas pendidikan, serta memungkinkan pengelolaan anggaran yang lebih efisien. Selain itu, dengan memperkenalkan siswa pada destinasi lokal, mereka dapat lebih menghargai kekayaan budaya dan sejarah daerah mereka sendiri.
Mendikdasmen Tetap Mengizinkan Study Tour ke Luar Daerah
Meski Andra Soni melarang study tour sekolah ke luar Banten, kebijakan ini tidak sepenuhnya bertentangan dengan keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikdasmen) yang sebelumnya memberikan izin bagi sekolah untuk mengadakan study tour ke luar daerah. Mendikdasmen menyatakan bahwa kegiatan tersebut diperbolehkan selama memenuhi persyaratan keselamatan dan mendapatkan izin dari orang tua serta pihak sekolah.
Pihak Mendikdasmen juga menggarisbawahi bahwa study tour adalah salah satu bagian dari kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman siswa di luar kelas. Oleh karena itu, meskipun Andra Soni mengeluarkan kebijakan lokal yang melarang kegiatan tersebut di luar Banten, keputusan ini tetap dipandang sebagai langkah yang sah dari pemerintah daerah.
Penutup
Kebijakan Andra Soni untuk melarang study tour sekolah ke luar Banten, meskipun Mendikdasmen memberikan izin, menunjukkan adanya perbedaan pendekatan antara kebijakan pendidikan tingkat pusat dan daerah. Di satu sisi, kebijakan ini berupaya untuk melindungi siswa dari potensi risiko serta mengoptimalkan pembelajaran di dalam daerah. Namun, di sisi lain, keputusan ini juga mengundang pertanyaan mengenai keseimbangan antara pengembangan pengalaman siswa dengan pemanfaatan anggaran dan sumber daya pendidikan yang lebih efisien. Ke depan, diharapkan akan ada pembahasan lebih lanjut antara pihak-pihak terkait untuk mencari solusi terbaik dalam mengatur kegiatan pendidikan yang melibatkan perjalanan jauh, guna memastikan keselamatan dan kualitas pengalaman belajar bagi siswa.