produkasli.co.id – Konflik dalam rumah tangga tak jarang menyeret anak sebagai korban tak langsung. Psikolog anak dan keluarga memperingatkan bahwa keterlibatan anak dalam perselisihan orang tua dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan hubungan sosial.
“Anak-anak belum memiliki kapasitas emosional yang cukup untuk memahami konflik orang dewasa. Ketika mereka dipaksa memilih atau dijadikan pelampiasan, hal itu menciptakan luka emosional yang dalam,” jelas psikolog keluarga, dr. Intan Wulandari.
Bentuk ‘drama’ orang tua yang umum ditemui, misalnya, saling menyalahkan di depan anak, menjadikan anak sebagai perantara komunikasi, hingga melibatkan anak dalam keputusan yang seharusnya menjadi urusan dewasa.
Psikolog menyarankan agar orang tua mengelola konflik dengan sehat dan menjaga anak tetap terlindungi secara emosional. Jika konflik tak dapat dihindari, konsultasi keluarga atau mediasi profesional bisa menjadi solusi untuk menjaga kesejahteraan seluruh anggota keluarga.