produkasli.co.id – Pimpinan DPR menegaskan bahwa usulan penambahan usia pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu dikaji secara mendalam, terutama dari sisi efektivitas kerja. Kebijakan ini bukan sekadar soal memperpanjang masa kerja, tetapi harus mempertimbangkan kontribusi nyata ASN dalam melaksanakan tugasnya.
Pertama, efektivitas kerja menjadi fokus utama. Tidak semua ASN yang bekerja lebih lama otomatis menunjukkan kinerja yang optimal. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi yang jelas mengenai produktivitas dan kemampuan ASN di usia yang lebih lanjut. Jika usia pensiun diperpanjang tanpa mempertimbangkan hal ini, dikhawatirkan akan terjadi penurunan kualitas pelayanan publik.
Selain itu, aspek kesehatan juga menjadi faktor penting. Pekerjaan ASN menuntut konsentrasi dan stamina yang baik, sehingga kebijakan penambahan usia pensiun harus memastikan bahwa para ASN tetap sehat dan mampu menjalankan tugas secara maksimal. Pemerintah harus menyiapkan program pendukung agar ASN tetap bugar dan terjaga kesehatannya.
Selanjutnya, penambahan usia pensiun juga berpengaruh pada regenerasi pegawai. Jika ASN terlalu lama bekerja, peluang bagi tenaga baru untuk masuk dan berkembang menjadi terbatas. Hal ini bisa menghambat inovasi dan dinamika organisasi. Oleh sebab itu, perlu kebijakan yang seimbang antara memperpanjang masa kerja dan menjaga regenerasi yang sehat.
Dengan demikian, usulan penambahan usia pensiun ASN harus dilihat secara menyeluruh. DPR mengajak pemerintah untuk mengkaji berbagai aspek tersebut agar kebijakan yang diambil benar-benar efektif dan bermanfaat bagi negara serta masyarakat. Penambahan usia pensiun bukan sekadar angka, tapi soal menjaga kualitas dan keberlanjutan pelayanan publik.